Rabu, 10 Desember 2014

Seputar Kota Cilegon



Kota Cilegon adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Banten yang terkenal dengan sebutan kota lurus dan kota industri. Sebab jalan yang ada di kota Cilegon mayoritas tidak berkelok-kelok, melainkan lurus.  Kota industri, iya itu sebutan yang sangat kental bagi kota Cilegon tercintaku. Kota ini dikelilingi begitu banyak pabrik industri, seperti Kawasan Industri Krakatau Steel, Krakatau posco, PLTU Suralaya, PLTU Krakatau Daya Listrik, Krakatau Tirta Industri Water Treatment Plant, PT Chandra Asri, PT Vopak, dan masih banyak sekali yang lainnya.
Cilegon sendiri berasal dari kata "CI" atau "Cai" dalam bahasa sunda berarti air dan kata "legon" atau "melegon" yang berarti lengkungan. Sehingga Cilegon bisa diartikan sebagai kubangan air atau rawa-rawa. Hal ini sesuai dengan banyaknya nama tempat di Cilegon yang menggunakan nama kubang. Seperti: Kubang Sepat, Kubang Lele, Kubang Welut, Kubang Welingi, Kubang Lampit, Kubang Lampung, Kubang Menyawak, Kubang Bale, Kubang Lesung, Kubang Lumbra, Kubang Kutu, Kubang Saron, Kubang Wates, Kubang Sari, dan yang lainnya.
Perkembangan industri yang pesat di Cilegon berdampak pula terhadap sektor lainnya seperti perdagangan, jasa, dan jumlah penduduk yang terus meningkat. Mata pencaharian penduduk Cilegon yang semula sebagian besar adalah petani berubah menjadi buruh, pedagang, dan lain sebagainya. PT. Krakatau Steel telah mendorong pembangunan dan perkembangan yang sangat pesat bagi wilayah Cilegon, yang akhirnya mempengaruhi kondisi sosial budaya dan tata guna lahan. Daerah persawahan dan perladagan menjadi daerah industri, perdagangan,jasa,transportasi dan perumahan serta pariwisata. Keadaan tersebut menggambarkan Cilegon sebagai kota kecil yang memiliki fasilitas kota besar. Akibat daripada itu, sejalan dengan tuntutan budaya kota, maka dibutuhkan tuntutan kehidupan masyarakat kota serta memerlukan pembinaan dan pengaturan penyelenggaraan perkotaan.
Berdasarkan administrasi pemerintahan, Kota Cilegon memiliki luas wilayah ±17.550 Ha terbagi atas 8 (delapan) Kecamatan berdasarkan Peraturan Daerah (Perda) No.15 Tahun 2002 Tentang Pembentukan 4 (empat) Kecamatan baru, wilayah Kota Cilegon yang semula terdiri dari 4 (empat) kecamatan berubah menjadi 8 (delapan) Kecamatan, yaitu :
  • Kecamatan Cilegon
  • Kecamatan Ciwandan
  • Kecamatan Pulomerak
  • Kecamatan Cibeber
  • Kecamatan Grogol
  • Kecamatan Purwakarta
  • Kecamatan Citangkil
  • Kecamatan Jombang
            Penduduk yang menghuni kota Cilegon kini sudah tidak lagi sepenuhnya dihuni oleh penduduk asli saja, melainkan banyak sekali pendatang yang datang guna menyambung hidup mereka. Namun naasnya, masih banyak penduduk asli Cilegon yang belum memiliki pekerjaan. Hal ini terbukti dengan identitas pekerja yang ada di kota ini ternyata mayoritas bukan penduduk asli Cilegon.
Budaya yang tercipta di Cilegon merupakan budaya campuran (mestizo) tetapi secara umum budaya mereka merupakan budaya Jawa Banten dengan pencampuran unsur sunda yang sangat kental dengan pengaruh keislaman. Produk budaya masyarakat cilegon antara lain tarian Bendrong Lesung, Patingtung Bambu, Pencak Silat Khas Cilegon, Rampak Bedug dan Ubrug. Produk Budaya lain berupa benda adalah Batik Lereng Lesung Mandiri, Golok, dan alat musik patingtung. Pemakaian Bahasa Indonesia jamak umum dipakai oleh masyarakat Kota Cilegon. Hampir seluruh masyarakat asli dari suku Jawa Banten mampu mengucapkan bahasa ini baik dengan babasan ataupun bukan. Penggunaan bahasa lain yang umum adalah bahasa jawa, bahasa sunda dan bahasa minang. Bahasa lain dipergunakan oleh para suku pendatang yang turut menambah keragaman budaya Kota Cilegon.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar