1. Karena mata reflesi hati, jika hatinya tiada kebohongan maka mataanya akan memandang dengan kejujuran.
2. Karena mata emosi hati, jika hati sedih atau terharu ia bisa saja mengeluarkan air mata sebagai tandanya, atau saat emosi hati ada amarah maka yang terjadi mata melotot dan memerah.
3. Karena mata sahabat setia hati yang berdialog dengan penglihatan dan nurani. Itu kenapa hanya hati yang mendapat istilah ‘mata hati’ (tidak ada mata jantung, mata paru-paru, mata lambung).
4. Karena mata simbol lahiriah dan hati simbol batiniah, keseimbangan keduanya sangat membantu kelangsungan hidup si pemiliknya. Itu kenapa ada istilah bahwa yang menutup matanya berarti menutup hatinya. Lihat saja para pejabat yang koruptor mereka menutup mata dari perut-perut lapar, sehingga menutup hatinya dari kepedulian sosial. Karena ketidak seimbangan lahirian dan batiniah inilah menyebabkan seseorang ‘gelap mata’.
2. Karena mata emosi hati, jika hati sedih atau terharu ia bisa saja mengeluarkan air mata sebagai tandanya, atau saat emosi hati ada amarah maka yang terjadi mata melotot dan memerah.
3. Karena mata sahabat setia hati yang berdialog dengan penglihatan dan nurani. Itu kenapa hanya hati yang mendapat istilah ‘mata hati’ (tidak ada mata jantung, mata paru-paru, mata lambung).
4. Karena mata simbol lahiriah dan hati simbol batiniah, keseimbangan keduanya sangat membantu kelangsungan hidup si pemiliknya. Itu kenapa ada istilah bahwa yang menutup matanya berarti menutup hatinya. Lihat saja para pejabat yang koruptor mereka menutup mata dari perut-perut lapar, sehingga menutup hatinya dari kepedulian sosial. Karena ketidak seimbangan lahirian dan batiniah inilah menyebabkan seseorang ‘gelap mata’.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar